Bekasi, Pena98.com | Suasana penuh keakraban menyelimuti Aula PWI Bekasi Raya, Jumat (5/9/2025). Ratusan pengurus dan anggota hadir dalam Tasyakuran PWI Bekasi Raya sebagai tanda berakhirnya dualisme kepemimpinan sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H.
Acara dibuka dengan doa bersama, dilanjutkan pemotongan tumpeng dan ramah tamah. Momen ini menjadi simbol kembalinya PWI Bekasi Raya dalam satu kepemimpinan yang solid serta komitmen menjaga marwah organisasi wartawan terbesar di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, S.H., menegaskan bahwa tasyakuran bukan sekadar seremoni, melainkan pernyataan sikap bersama. “Dualisme sudah selesai. Mari kita songsong babak baru dengan semangat kebersamaan. PWI adalah rumah besar wartawan, dan marwah organisasi harus kita jaga bersama,” ucapnya.
Sekretaris PWI Bekasi Raya, Michael L. Lengkong, menambahkan bahwa acara ini juga menjadi ajang konsolidasi. “Kita ingin tunjukkan bahwa wartawan Bekasi tetap solid, profesional, dan berdiri tegak sebagai mitra kritis sekaligus konstruktif bagi masyarakat dan pemerintah,” katanya.
Dewan Penasehat PWI Bekasi Raya, Hendri Siregar, menilai tasyakuran ini menjadi momentum penting pasca Kongres PWI pada 30 Agustus 2025 yang berhasil mengakhiri dualisme kepemimpinan. “Kita bersyukur, PWI kini kembali satu kepemimpinan. Tidak ada lagi dualisme yang menimbulkan keresahan, baik di pusat maupun di daerah, termasuk Bekasi Raya,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan doa dan sesi bakar ikan bersama di halaman sekretariat. Aroma ikan bakar bercampur tawa dan obrolan hangat menjadi simbol nyata bahwa perbedaan telah dilebur dan persatuan kembali ditegakkan.
“Di sini kita duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Tidak ada lagi sekat-sekat, yang ada hanya persaudaraan,” tegas Ade Muksin. ( Boston Nainggolan )